Tiang Bendera Bambu Dapat Sorotan Negatif Dari Netizen - Peristiwa Indonesia

Sumber Berita Harian Online yang Cepat, Tepat, dan Terpercaya. Menyajikan Berbagai Kisah Serta Peristiwa Menarik Yang Terjadi Di Indonesia Dan Dunia.

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad


Minggu, 22 Juli 2018

Tiang Bendera Bambu Dapat Sorotan Negatif Dari Netizen



Jakarta, (Tagar 18/7/2018) - Tiang bendera negara-negara peserta Asian Games yang terbuat dari bambu menuai polemik di masyarakat khususnya para pengguna media sosial. Sejumlah netizen mulai berkicau di media sosial untuk mengkritik penggunaan bambu sebagai tiang bendera dalam menyambut Asian Games mendatang.

Kicauan netizen pun banyak yang menyesalkan penggunaan bambu dijadikan tiang bendara negara-negara peserta Asian Games 2018.  Hal tersebut karena menurut netizen, anggaran penyelenggaraan ajang internasional tersebut seharus­nya cukup untuk membeli tiang agar bendera-bendera ini tegak, gagah dan menarik.

Adapun kritikan netizen di media sosial dapat dilihat dari akun @Aryprasetyo. Dalam akun media sosialnya dia menyindir APBD DKI Jakarta yang berjumlah triliun tak mampu membeli tiang bendera dalam perhelatan Asian Games. 

"DKI jaman now, APBD triliunan tapi bisanya nyediain bambu utk tiang bendera acara ASIAN GAMES. Semiskin itukah ibu kota negriku skrg? Msa tiang bendera pke bambu di belah 7? Apa dana tiang bendera di KORUP jg utk balikin modal kmpanye?," cuit Aryprasetyo dalam akun media sosialnya.

Peristiwa lainnya

Akun media sosial @jimmy_atp juga menyindir penggunaan bambu sebagai tiang bendera dalam even olahraga besar tersebut. Dia menilai hal seperti itu sudah memalukan Ibukota negara.

"DKI oh DKI riwayat mu kini...bendera negara ikut asian games pakai tiang bambu belah...memalukan Ibu kota Negara," ucap @Jimmy_atp dalam cuitannya di media sosial.

Viralnya foto-foto tiang bendera yang terbuat dari bambu di media sosial, juga ada yang menafsirkan bahwa penggunaan bambu dalam Asian Games mendatang adalah tindakan yang terencana dan disengaja, yang bertujuan menyindir (bully) Pemerintahan pusat (Presiden Joko Widodo). Hal itu dapat dilihat dari akun @hbasuni. "Itu sengaja terstruktur dan sistematis agar yang disalahkan dan dibully pemerintah pusat. Sengaja itu oleh si Anies Sandi," cuit @hbasuni dalam media sosialnya.

Berbeda dengan cuitan di akun @yusuf_Dumdum yang membandingkan cara penyambutan Asian Games di Jakarta dengan Surabaya. Dalam hal ini dia menyindir Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan persiapan menyambut ajang nasional tersebut.

"Jakarta: Menyambut tamu negara, tiang bendera cuma dari bambu yg dibelah dan cat putih, saat ketiup angin tiang bendera miring2.

Surabaya: Menyambut tamu negara, tiang bendera dari baja anti karat (stainless steel) sejajar dengan apa yg dilakukan oleh kota2 maju di dunia," cuit @yusuf_Dumdum.

Ada juga netizen yang mengatakan kebijakan Pemprov DKI dalam menyambut Asean Games 2018 tersebut sudah memalukan. Hal ini seperti dikatakan dalam beberapa akun sebagai berikut:

"Untuk event sekelas Asean Games dengan tiang bendera belahan bambu saya rasa sangat memalukan, bahkan umbul umbul di kampung saya tiangnya jauh lebih bagus dari itu. Edan tenan kowe @aniesbaswedan," ujar @RagilSempronk.

"Yth  @aniesbaswedan, Pak Gubernur..., beginikah cara kita menghormati kontingen tamu yg akan berlaga di #AsianGames2018 #AsianGamesKita?. Jakarta itu ibukota negara kita lho Pak, simbol kewibawaan bangsa. Masak tiang bendera dibuat dr bambu bgini sih? Anggarannya ga ada apa gmn?,"kata @JustAven.

"Hanya di era Gabener & Wagabener AniesSandiaga saja bendera peserta Asean Games dikibarkan dgn mengunakan tiang dr bambu. Emangnya zaman kolonial pake bambu, besok bakal diganti sedotan stlh viral," ucap @adiwarta73.

"Di Desa2, yang kepala desanya keren, kalau bikin tiang bendera untuk event2 tertentu, meskipun dari bambu, tapi dihias dengam cantik dan ada standarisasinya. Orang kampung saja ingin tampil baik dan elegan. Ga dibiarkan acak kadut alakadarnya dan campur2 dgn pvc bekas," ucap @datuakrajoangek.

Namun pandangan berbeda datang dari salah satu akun yang menilai bahwa foto-foto viral mengenai tiang bendera yang terbuat bambu dalam menyambut ajang nasional itu sengaja ingin menyudutkan Anis dan Sandi.

"Sayangnya, jurnalis yang nulis berita ini ga menulis bhw bendera-bendera negara bertiang bambu itu adalah inisiatif warga dan lurah setempat. Justru insiatif seperti ini hrs diapresiasi. Coba cek kelas menengah di Jakarta, apa yg sdh mereka lakukan utk sambut Asian Games?," ujar @firmanyursak

Peristiwa lainnya


"Partisipasi warga memang sgt patut utk diapresiasi. Semoga pemprov dpt mendampingi partisipasi warga dgn lebih elegan dan lebih estetis sbg tuan rumah utk menyambut dan menyemarakan Asian Games 2018," cuit @firmanyursak lagi.

"Anies jangan dibully soal tiang bendera dari bambu. Anies gak salah, di kampungku malah ada yang pakai lidi," kata @SeruniPuspaAlam.

"Lagi pada pesta fitnah nih. Ck ck cks itu tiang bendera aspirasi warga mereka nyumbang buat menambah semarak bukannya milik pemprov semakin hina aja pasukan cebong," ujar @Redstudio_id .

 Menyikapi cuitan-cuitan netizen dimedia sosial tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta bendera yang sudah terikat dibambu tetap dipasang.  Berikut pernyataan Anis:

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya baru membaca bahwa tiang bambu bendera peserta Asian Games di Penjaringan diturunkan oleh PPSU sebagai reaksi atas serangan di media dan di media sosial.

Pemasangan bendera itu adalah inisiatif warga. Jangan halangi, jangan rendahkan dan mari kita izinkan rakyat merayakan Asian Games dengan kemampuannya, dengan ketulusannya.

Bambunya memang bekas tapi ketulusannya original. Bambunya agak melengkung, tapi niat mereka lurus. Bambunya pendek, tapi semangat mereka tinggi sekali.

Dan sampaikan pada semua. Jangan sekali-kali anggap rendah tiang bendera dari bambu. Itulah tiang yang ada di rumah-rumah rakyat kebanyakan. Penjualnya rakyat kecil. Pengrajinnya pengusaha kecil. Penanamnya ada di desa-desa. Biarkan hasil panen rakyat kecil, hasil dagangan rakyat kecil ikut mewarnai Ibu Kota. Jangan hanya gunakan tiang besar buatan pabrik yang ukuran kekayaannya sudah raksasa.

Saya berharap, tiang bambu dan bendera sederhana inisiatif warga ini malah akan jadi inspirasi bagi warga kampung lainnya untuk mempercantik lingkungannya, menyambut tamu-tamu yang datang ke Jakarta yang ikut mereka rasakan sebagai rumah besar milik mereka.

Lewat memo ini saya instruksikan untuk dipasang kembali. Harap  pastikan keamanan dan kerapiannya. Terima kasih.

Salam,

Anies Baswedan

SUMBER: tagar.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

indosportbook.com

Pages