Puluhan warga Jepara, Jawa Tengah, dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa mengecam pertunjukan tarian erotis di Pantai Kartini Jepara saat perayaan ulang tahun salah satu klub motor, Minggu (15/4).
Tarian erotis yang diperankan oleh tiga penari tersebut juga terekam video dan menjadi viral (virus virtual) di media sosial.
Aksi unjuk rasa warga Jepara tersebut digelar di kawasan tugu Kartini dengan mengusung spanduk bertuliskan "tolak pornografi di Jepara" serta sejumlah poster yang bertuliskan "kami menolak pentas porno, kado pahit HUT ke-469 Jepara, jangan kotori bumi Kartini, perempuan Jepara mengutuk dan selamatkan anak-anak kita".
Selain melakukan orasi, para pengunjuk rasa juga menggalang tanda tangan dukungan menolak aksi pornografi di muka umum terjadi lagi di Kabupaten Jepara.
Ketua Yayasan Kartini Indonesia Hadi Priyanto di Jepara mengaku sangat menyesalkan terjadinya peristiwa pornoaksi di Pantai Kartini pada Sabtu (14/4) yang sangat tidak layak dan patut ditonton.
Aksi tersebut, lanjut dia, bertolak belakang dengan semangat emansipasi dan keseteraan yang dicita-citakan RA Kartini.
"Kami juga menyayangkan adanya pertunjukan tarian erotis yang kebetulan pada hari yang sama tengah umat Islam sedang merayakan libur nasional yang bertepatan dengan peringatan Isra Miraj," ujar Hadi seperti dikutip Antara.
Ia menganggap acara tersebut masuk dalam pelanggaran peraturan dan perundang-undangan terkait pornoaksi yang bisa menimbulkan keresahan secara meluas.
Hadi menganggap kegiatan tersebut sama sekali tidak mendidik bagi keluarga, khususnya anak-anak dan generasi penerus.
Kebebasan berekspresi, lanjut dia, tidak berarti sebebas-besarnya tanpa menghiraukan dan menghormati pandangan masayrakat dan etika umum.
Peristiwa tersebut juga dikhawatirkan bisa berdampak buruk bagi pariwisata Jepara.
Sumber : cnnindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar