"Beberapa dari mereka ada hubungan keluarga," kata Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto di Pekanbaru, Kamis, 17 Mei 2018, dilansir Antara.
Ia menyebut delapan terduga teroris diamankan tim gabungan yang terbagi menjadi tiga tim. Mereka ditangkap di sejumlah titik di Kota Dumai setelah upaya penyerangan Mapolda Riau pada Rabu pagi, 16 Mei 2018.
Dumai merupakan sebuah kotamadya yang berjarak sekitar 5 jam perjalanan darat dari Kota Pekanbaru.
Peristiwa lainnya
Sementara itu, ia mengatakan bahwa delapan terduga teroris yang kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Dumai. Mereka masing-masing berinisial HAR, NI, AS, SW, HD, YEP, DS dan SY alias IJ.
HAR, kata Sunarto, merupakan abang kandung dari Suwardi, salah satu tersangka yang tewas ditembak mati dalam insiden penyerangan Mapolda Riau. Selain HAR, polisi juga mengamankan NI, ibu kandung Suwardi.
Selanjutnya, SW juga diketahui merupakan ibu dari tersangka Adi Sufiyan. Turut diamankan HD dan YEP, adik kandung Adi Sufiyan, yang juga salah satu tersangka teror Mapolda Riau.
Lebih jauh, Sunarto mengatakan bahwa Pak Ngah merupakan ketua dari kelompok teror penyerangan Mapolda Riau. "Pak Ngah sebagai pimpinan. Tapi belum tahu kelompok mana," ujar dia.
Sementara, para keluarga diduga berafiliasi dengan kelompok teror penyerang itu. Meski begitu, ia mengatakan pihaknya masih mendalami delapan terduga yang diamankan itu dengan pemeriksaan intensif yang digelar di Mapolres Dumai.
"Delapan orang yang diamankan masih didalami keterangannya di Mapolres Dumai," tuturnya.
Sumber:VIVA.CO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar