Jerome Hamon Pria Pertama Yang Memiliki 3 muka - Peristiwa Indonesia

Sumber Berita Harian Online yang Cepat, Tepat, dan Terpercaya. Menyajikan Berbagai Kisah Serta Peristiwa Menarik Yang Terjadi Di Indonesia Dan Dunia.

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad


Rabu, 18 April 2018

Jerome Hamon Pria Pertama Yang Memiliki 3 muka

 Masih ingat pria Paris yang melakukan transplantasi wajah keduanya Januari lalu?

 Cangkok wajah pertama yang dilakukan pada 2010 gagal. Tubuhnya melakukan penolakan dan kondisi tubuh terus menurun.

Peristiwa lainnya


Alhasil, dokter yang merawatnya di rumah sakit Georges Pompidou, Paris, memutuskan untuk melepaskan cangkok wajah pertama pada November 2017. Dua bulan hidup tanpa wajah, pria ini akhirnya mendapatkan donor wajah pada 15 Januari 2018.

 Ia adalah Jérôme Hamon (43). Pria pertama di dunia yang pernah memiliki tiga wajah berbeda selama hidup. Tiga bulan setelah mendapat wajah baru, Hamon berkata kondisinya jauh lebih baik.

  Hamon adalah jawaban bahwa saat transplantasi wajah gagal dilakukan, maka pasien akan mendapat wajah baru lagi.

 Dua kali melakukan tranplantasi wajah, artinya Hamon pernah memiliki tiga wajah berbeda selama ia hidup.

 Humon harus melakukan transplantasi wajah karena ia menderita neurofibromatosis tipe 1, yakni kondisi genetik yang disebabkan tumor perusak wajah.

 Saat pertama kali melakukan transplantasi wajah di 2010, donor organnya berusia 63 tahun. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Laurent Lantieri, dokter sama yang kemudian melepaskan cangkokan wajahnya dan mengganti dengan yang baru.

Peristiwa lainnya


 Setelah tranplantasi pertama dilakukan, semua berjalan normal. Hingga akhirnya pada 2015, Hamon mengalami demam tinggi dan diberi antibiotik. Sayang obat ini tidak sesuai dengan pengobatan imunosupresif yang harus ia cegah untuk menolak bahan yang ditransplantasikan.

 Tanda-tanda penolakan pertama kali muncul 2016. Hingga akhirnya pada November 2017 saat jaringan di wajah sudah mulai mati, Lantieri melepaskan cangkok itu.

 Dilansir Business Insider, Rabu (18/4/2018), Lantieri menggambarkan kondisi Hamon saat itu seperti tokoh dalam serial "The Walking Dead".

 Kepada Associated Press, Lantieri menceritakan selama beberapa bulan Hamon tidak memiliki telinga, tidak memiliki kelopak mata, kulit, hampir tidak bisa mendengar, dan tidak dapat bicara atau makan.

 "Jika Anda tidak memiliki kulit, Anda memiliki infeksi. Kami sangat khawatir tentang kemungkinan penolakan baru," ujar Lantieri.

 Namun, berkat donor organ baru yang sesuai, Hamon dapat menerima transplantasi kedua.

 Sebelum transplantasi dilakukan, semua darah di tubuh Hamon diganti. Prosedur selama sebulan ini diperlukan agar dokter dapat menghapus antibodi yang berpotensi menyebabkan tubuh menolak wajah.

 Untungnya setelah berbulan-bulan persiapan dan operasi seharian, wajah baru dapat dipasang. Seiring waktu, wajahnya akan sepenuhnya sejajar dengan tengkoraknya.

 "Hari ini kita tahu bahwa transplantasi ganda bisa dilakukan, tidak lagi di bidang penelitian," kata Lantieri kepada surat kabar Le Parisien, dilansir BBC, Senin (17/4/2018).

 Hamon berkata kondisinya baik-baik saja. Bahkan, ia menghabiskan akhir pekan terakhir berlibur di Brittany, barat laut Perancis.

 "Saya sekarang 43 tahun. Donor saya 22 tahun. Berarti saya 20 tahun lebih muda," ujarnya tersenyum saat diwawancarai TV Perancis.

Transplantasi wajah pertama dilakukan pada tahun 2005 di Prancis utara. Sejak itu, sekitar 40 operasi telah dilakukan di seluruh dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

indosportbook.com

Pages