Racun Kalajengking: Komoditas Paling Mahal di Dunia - Peristiwa Indonesia

Sumber Berita Harian Online yang Cepat, Tepat, dan Terpercaya. Menyajikan Berbagai Kisah Serta Peristiwa Menarik Yang Terjadi Di Indonesia Dan Dunia.

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad


Rabu, 02 Mei 2018

Racun Kalajengking: Komoditas Paling Mahal di Dunia



Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal harga komoditas di dunia yang paling mahal. Jokowi kemudian menilai ada yang lebih mahal dari komoditas mahal itu.

Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia. Harga emas ternyata kalah jauh dibanding harga racun kalajengking.

"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi dalam Musrenmbangnas dalam Rangka Rangka Penyusunan RKP 2019 di Hotel Gran Sahid, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Namun, kata Jokowi, harga racun kalajengking yang supermahal itu masih kalah jauh dibanding harga Californium 252. Harga zat radioaktif ini bahkan dua kali lipat harga racun kalajengking.

Peristiwa lainnya


"Ada lagi komoditas yang supermahal yang namanya Californium 252, harganya USD 27 juta per gram atau Rp 357 miliar per gram. Saya juga nggak ngerti barangnya," kata Jokowi.

Namun harga barang-barang supermahal tersebut belum ada apa-apanya dibanding harga waktu. Jokowi menilai waktu adalah barang paling mahal di dunia.

"Meskipun ada komoditas yang paling mahal di dunia, tapi yang paling mahal adalah waktu," katanya.

Jokowi pun mengilustrasikan, waktu 10 tahun terasa sangat cepat sekali di era seperti saat ini. Terlebih dengan adanya penemuan teknologi, seperti handphone.

"Untuk saya, 10 tahun lewatnya sangat cepat sekali. Kita ingat, 30 tahun yang lalu, kurang-lebih 1988, waktu itu belum ada yang namanya HP. Rasanya irama hidup ini pelan sekali. Kalau mau teleponan, kita tunggu sampai ke kantor dulu baru telepon dulu. Atau tunggu sampai di rumah baru bisa telepon, karena belum ada HP," kata Jokowi.



"Kemudian muncul HP dan mesin faks. Anak muda sekarang mesin faks saja sudah bingung apa itu, karena sudah muncul yang lebih baru. Itu adalah perpaduan mesin fotokopi dan telepon yang waktu itu kita anggap sangat revolusioner sekali. Dulu kita nunggu berminggu-minggu untuk dapat surat lewat pos, begitu ada mesin faks menjadi instan," tambahnya.

Di saat ini, kata Jokowi, dunia sudah semakin cepat dan canggih. Terlebih dengan adanya aplikasi komunikasi, baik WhatsApp (WA) maupun media sosial, seperti Twitter dan Instagram.

Peristiwa lainnya


"Kita bicara sekarang. Kita hidup di era WA, di era Twitter, Facebook, YouTube, di era Instagram. Irama hidup jadi sangat cepat sekali, informasi juga sangat cepat sekali," katanya.

Sekarang, kata Jokowi, di mana pun orang sudah bisa langsung berkomunikasi via WA dan Twitter. "Orang langsung bisa update status, baik di Facebook, Instagram, Twitter. Waktu lewatnya semakin cepat, dan dengan perkembangan teknologi potensi mengisi waktu bisa semakin tinggi. Potensi produktivitas, karena banyak yang tidak menggarap potensi produktivitas ini dengan baik," jelasnya.

Artinya, kata Jokowi, dengan memanfaatkan teknologi modern tersebut, orang bisa mencapai waktu lebih cepat. Ini membuktikan bahwa waktu merupakan komoditas paling mahal di dunia.

"Dengan waktu yang lewat begitu cepat, dengan teknologi modern yang begitu banyak yang bisa kita capai setiap menit, jam, hari, berarti yang namanya waktu benar-benar menjadi komoditas yang mahal sekali kalau kita bisa memanfaatkan itu," katanya.

SUMBER: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

indosportbook.com

Pages