Hiu sungai gangga betina berukuran 2,6 meter tersebut ditemukan pada bulan Februari 2016 oleh para peneliti yang mengamati penjualan ikan hiu di dermaga Sassoon selama dua tahun lamanya.
First record of #ganges #shark from anywhere in its range in over a decade reported from #India. Details in https://t.co/FmdDQANuWO pic.twitter.com/8Xk3R2pS0u— Rima Jabado (@GulfElasmo) April 3, 2018
Para peneliti dengan segera mengidentifikasikannya berdasarkan hidungnya yang bundar, matanya yang kecil, dan siripnya yang unik.
Penelitian yang didanai oleh Save Our Seas Foundation ini pun menjadi penampakan hiu sungai gangga pertama yang dikonfirmasikan oleh para peneliti dan pengamatannya di lapangan pertama selama satu dekade terakhir.
Sayangnya, para peneliti tidak bisa melakukan pengukuran morfologi maupun mengambil sampel jaringan karena “kecepatan penjualan ikan di lokasi”. Mereka pun tidak yakin di mana hiu ditangkap, walaupun penelusuran lebih lanjut mengusulkan pesisir timur laut Laut Arab.
Terancam punah
Hiu sungai gangga sangatlah misterius. Ia tidak pernah terlihat selama satu dekade lamanya hingga spesimen terbaru ini sehingga jumlah dan statusnya sangat sulit diperkirakan.
Rima Jabado, pendiri Gulf Elasmo Project berkata kepada New Scientist bahwa apa yang para peneliti ketahui tentang hiu sungai gangga hanya berasal dari tiga spesimen museum yang ditangkap pada abad ke-19 dan beberapa tulang rahang yang ditemukan di desa-desa terpencil.
Selain itu, para peneliti juga berusaha mengungkap rahasia hiu sungai gangga melalui saudara sepupunya di Australia yang kini diketahui bisa hidup di lingkungan sungai dan lautan.
Dikarenakan kelangkaannya, International Union for Conservation of Nature (IUCN) pun mencatat spesies ini sebagai hewan yang sangat terancam punah.
Spesies ini juga termasuk dalam 10 jenis ikan Chondrichthyes yang dilindungi oleh pemerintah India. Akan tetapi, IUCN mempertanyakan sejauh mana perlindungan tersebut dilaksanakan.
Pasalnya, para peneliti masih melihat penangkapan ikan yang berlebihan di negara tersebut; dan selama 30 tahun terakhir, India masuk tiga besar penangkap hiu dan pari dunia.
Para peneliti studi yang baru dipublikasikan ini pun meminta pemerintah India dan badan-badan konservasi untuk segera melakukan upaya mitigasi dan konservasi hiu sungai gangga.
SUMBER:KOMPAS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar