Jakarta - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui ketidakharmonisan hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai penghambat untuk bergabung ke koalisi Joko Widodo (Jokowi). Partai koalisi Jokowi, Hanura, ikut angkat bicara.
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai SBY terlalu berlebihan dan sensitif. Inas juga menilai sifat-sifat SBY tersebutlah yang sebenarnya menghambat hubungan untuk bergabung ke koalisi Jokowi.
"SBY lebay, baper, sedikit-dikit tersinggung, justru ketiga sifat SBY tersebut yang menjadikan hambatan hubungannya dengan koalisi Jokowi," ujar Inas kepada wartawan, Kamis (26/7/2018).
Peristiwa lainnya
Inas juga menilai sikap yang ditunjukkan SBY tersebut tak menunjukkan sikap seorang negarawan.
"Negarawan seharusnya nggak baperan (bawa perasaan) deh," katanya.
Sebelumnya, SBY mengungkap peluang koalisi dengan Jokowi yang kini memudar. SBY juga mengungkapkan hubungannya dengan Megawati yang belum pulih menjadi alasannya tak masuk koalisi Jokowi. SBY pun masih membuka kemungkinan masuk ke pemerintah.
"Tapi itu pertanyaan bagi saya, karena melihat realitas hubungan Bu Mega sama saya belum pulih. Tapi saya pikir yang ajak Pak Jokowi, dan kalau Demokrat ada di dalam, why not?" kata SBY saat jumpa pers di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).
SUMBER: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar